Mengungkap Tradisi Anak Rambut Gimbal di Desa Batur, Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara
Mahasiswa MSAA saat melakukan PKL dan Kuliah Lapangan
Yogyakarta, 15 Mei 2025 --- Tim peneliti terdiri dari Ahmad Aqif Syauqi, Muhammad Fadlan H. Daud, Lalu Nauval Ahsan T. dan Fhitri Rosanti dari Magister Studi Agama Agama – Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kunjungan penelitian lapangan ke Desa Batur, Kecamatan Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara dalam rangka tugas akhir semester mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan mengenai tradisi anak berambut gimbal yang menjadi warisan budaya unik masyarakat Dieng.
“Kami tertarik dalam memahami bagaimana kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat, Nilai-nilai apa saja yang masih dianggap penting dan apa yang masih dipertahankan dalam kehidupan masyarakat, dan bagaimana tradisi ini terus dipertahankan di tengah arus modernitas serta bagaimana masyarakat lokal memaknai identitas budaya mereka.” Ujar Ahmad Aqif Syauqi.
Kunjungan ini merupakan bagian dari studi lapangan pribadi untuk mendalami makna simbolik, sosial, dan spiritual dari fenomena rambut gimbal pada anak-anak yang dipercayai memiliki keterkaitan dengan kekuatan mistis serta keseimbangan kosmologis masyarakat Dieng. Penelitian ini juga mengeksplorasi proses tata cara sebelum dilaksanakan ritual ruwatan sebagai bentuk penyucian dan pelepasan rambut gimbal yang hanya dapat dilakukan berdasarkan “kehendak” si anak.
“Tujuanipun Ruwatan niku kagem keselamatan lan keberkahan lare rambut gimbal, nek mboten diruwat mangkih saget edan, sakit-sakitan ngoten niku” Ujar Pemangku Adat – Mbok Dhe Solhani.
Selama kunjungan, tim melakukan penelitian selama 3 hari yang bertepatan pada tanggal 12-14 Mei 2025. Dengan bekal pedoman wawancara dan dokumentasi sebagai sumber pengumpulan data. Tim melakukan wawancara dengan (Mbok Dhe Solhani) Pemangku Adat, (Khanifah) Anak rambut gimbal, (Badriyah) Orang Tua anak rambut gimbal, dan (Alif Faozi) Ketua DCF (Dieng Culture Festival). Selain itu, tim juga mengamati langsung kehidupan sehari-hari Pemangku Adat, anak rambut gimbal, dan dinamika interaksi sosial seputar tradisi ini.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kajian antropologi budaya Indonesia, khususnya dalam memahami hubungan antara kepercayaan lokal, warisan spiritual, dan kontruksi identitas kolektif masyarakat pegunungan Dieng Kulon. Sebagaimana yang menjadi semnagat awal dari kuliah lapangan mata kuliahStudi Penelitian Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan yang diampu oleh Dr. Moh. Soehadha, S.Sos. M.Hum
Penulis: Ahmad Aqif Syauqi