Mahasiswa Magister Studi Agama Agama Melakukan Mini Riset tentang Kesiapsiagaan Bencana di Desa Babadan, Magelang
Magelang – Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan, mahasiswa Program Studi Magister Studi Agama Agama melakukan kegiatan mini riset dengan tema "Masyarakat Babadan dalam Kesiapsiagaan Bencana Terhadap Ancaman Gunung Merapi". Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Senin, 29 April 2024, hingga Rabu, 1 Mei 2024, di Desa Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Riset ini bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat Babadan, yang berada di zona rawan bencana Gunung Merapi, mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman erupsi. Melalui pendekatan metodologi penelitian sosial, mahasiswa mengkaji berbagai aspek kesiapsiagaan, seperti sistem peringatan dini, peran tradisi lokal, hingga strategi adaptasi komunitas.
Dosen pengampu mata kuliah ini, Dr. Moh Soehadha, S.Sos., M.Hum., menekankan pentingnya kegiatan ini guna melatih kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian lapangan serta menumbuhkan kepekaan sosial terhadap isu-isu strategis di masyarakat. Melalui kegiatan riset ini, mahasiswa dapat belajar memahami realitas sosial masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Mereka juga dituntut untuk mengintegrasikan teori dengan praktik, khususnya dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan masyarakat.
Selama kegiatan, mahasiswa berinteraksi langsung dengan warga Babadan melalui wawancara, observasi, dan diskusi kelompok. Mereka juga melibatkan perangkat desa serta lembaga terkait untuk mendapatkan data yang komprehensif. Salah satu mahasiswa menemui fakta bahwa masyarakat Babadan memiliki sistem tradisional yang cukup kuat dalam menghadapi ancaman Gunung Merapi. Mahasiswa menemukan bahwa selain mengikuti arahan resmi dari pemerintah, warga juga memanfaatkan pengetahuan lokal.