Kajian Sosial Keagamaan Masyarakat di Lereng Gunung Merapi

Sebanyak 7 Mahasiswa Magister Studi Agama-Agama Konsentrasi Sosiologi Agama Melakukan Mini Riset di Dusun Babadan 2, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan akademik selam 3 hari ini terkait dengan mini riset yang merupakan bagian dari mata kuliah Metedologi Penelitian Sosial Keagamaan yang diampu oleh Bapak Dr. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum.

Mahasiswa melakukan wawancara dengan pegawai di Pos Pemantauan Merapi Babadan, terkait dengan erupsi gunung merapi, dan tepat pada hari sabtu, 16 November 2024, Gunung merapi mengeluarkan lava pijar. Beradasarkan informasi dari Bapak Yulianto sebagai pengamat Gunung Api Babadan mengatakan bahwa pos pemantauan Merapi selalu dalam pemantauan setiap hari bahkan dalam penjagaannya aktif dua puluh empat jam. Data informasi terkait aktivitas Merapi selalu update setiap hari untuk memberikan informasi tentang Merapi. Bapak yulianto juga menjelaskan bahwa pemantauan gunung api ada empat tahap yaitu normal, waspada, siaga, dan awas. Hasil pengamatan beliau, Minggu, 17 November 2024 aktivitas gunung Merapi berada pada tahap siaga artinya masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan menghindarai kegiatan di sekitar lereng Merapi. Untuk melihat informasi terkait “Aktivitas gunung Merapi dapat di pantau di akun media sosial Instagram mahmapar setiap enam jam sekali,” ujar Bapaka Yulianto.

Mahasiswa Program Magister Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga, di Dusun Babadan 2, Kabupaten Magelang melakukan mini riset terkait pertanian kopi dan sayuran dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di dusun babadan. Berdasarkan informasi dari bapak poni selaku ketua kelompok tani Tumpang Sari, Di dusun babadan sendiri mayoritas masyarakatnya bertani sayur, dan jenis sayur yang dihasilkan berupa tomat, cabai, caisim, bunga kol, dan didusun babadan sendiri terkenal dengan usaha “kopi merapi” yang mulai di produksi pada tahun 2019 hingga saat ini.

Penjelasan dari Mas Slamet terkait dengn kopi yang diproduksi merupakan hasil panen sendiri. Petani kopi di dusun babadan merupakan kelompok tani tumpang sari dimana dalam satu lahan tidak hanya tanaman kopi saja, melainkan ada sayuran yang di tanam di lahan yang sama. Walaupun tumpang sari, hasil tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat bagus dan sehat. Kopi yang dihasilkan dari produksi kopi merapi yaitu jenis kopi arabica dan robusta.